Yang dirasa heran tak terlihat
jejak-jejak
Ketika sang sastrawan selalu menoreh sajak
Menanti siklus kehidupan yang mengitari bukan gagak
Dengan rasa iman batu besar lebur dihantam debur ombak
Batu nisan retak dengan tetes air mata
Pupus angan karna tangis derita
Terlintas semerbak wangi melati yang menyayat hati
Batin terasa pilu, sakit karna tak bisa terobati
membuka mata nyata terasa gelap
Ini bukan dongeng atau pentas sulap
Manakala hujun turun tak henti-henti
Akan seperti apakah esok nanti
Karya : GM Hakim
Ketika sang sastrawan selalu menoreh sajak
Menanti siklus kehidupan yang mengitari bukan gagak
Dengan rasa iman batu besar lebur dihantam debur ombak
Batu nisan retak dengan tetes air mata
Pupus angan karna tangis derita
Terlintas semerbak wangi melati yang menyayat hati
Batin terasa pilu, sakit karna tak bisa terobati
membuka mata nyata terasa gelap
Ini bukan dongeng atau pentas sulap
Manakala hujun turun tak henti-henti
Akan seperti apakah esok nanti
Karya : GM Hakim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar